Berlanjut pada 2008, kata dia, Mandiri kemudian mengembangkan uang elektronik berbasis chip bernama Mandiri e-Money dan uang elektronik berbasis server bernama Mandiri e-Cash pada 2013. Sebelumnya, perseroan juga telah mengenalkan Mandiri Clickpay sebagai layanan pembayaran cepat yang memanfaatkan kartu debit pada 2011.
Kemudian, kata dia, perkembangan industri smartphone pun mendorong Bank Mandiri meluncurkan Mandiri Online di tahun 2017 sebagai layanan perbankan terintegrasi pada perangkat smartphone ataupun PC yang dapat diakses secara online 24/7 melalui jaringan internet.
“Kami lalu mengakselerasi transformasi ini seiring pemberlakuan kebijakan pembatasan aktivitas sosial sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Alhasil, tahun lalu kami secara bersamaan meluncurkan beberapa inovasi digital terbaru untuk mendukung kebijakan itu,” ujarnya.
Inovasi perbankan digital tersebut antara lain Mandiri Direct Debit untuk transaksi cepat dengan kartu debit berlogo GPN dan Visa di e-commerce. Sedangkan Mandiri API menjadi solusi inovatif yang mengintegrasikan layanan perbankan Bank Mandiri pada platform digital mitra bisnis. Selain itu, ada layanan Mandiri Intelligent Assistant (MITA) sebagai fitur layanan nasabah berbasis AI pada whatsapp akun resmi Bank Mandiri di nomor 08118414000.
“Untuk mendukung bisnis penyaluran pembiayaan, transformasi digital kami juga telah menghasilkan produk digital lending bagi UMKM yang terdaftar di aplikasi marketplace serta UMKM yang menjadi distributor atau retailer nasabah strategis Bank Mandiri,” ungkapnya.
Pada awal tahun ini, tutur Darmawan, Bank Mandiri juga telah mengenalkan Customer Service Machine (CSM) sebagai layanan nirkantor untuk pembukaan rekening dan penggantian kartu debit secara mandiri. Saat ini, layanan CSM telah hadir di 5 lokasi yakni di Pondok Indah Mal I, Senayan City Plaza, Kota Casablanca, Cabang Bekasi Djuanda serta di Cabang Depok.