TEMPO.CO, Jakarta -DBS Holdings Group Ltd.memotong total kompensasi 2020 untuk Chief Executive Officer (CEO) Piyush Gupta sebesar 24 persen, setelah pemberi pinjaman terbesar di Asia Tenggara itu membukukan penurunan laba tahunan pertamanya selama empat tahun.
DBS memangkas bonus Gupta sebesar 27 persen, mengakibatkan penurunan 24 persen dalam kompensasinya secara keseluruhan menjadi 9,2 juta dolar Singapura (US$ 6,8 juta) untuk tahun 2020, turun dari 12,1 juta dolar Singapura setahun sebelumnya.
"Pengurangan tersebut mencerminkan kondisi bisnis yang sangat menantang saat pandemi global terus berlangsung," kata perusahaan dalam pernyataannya, dilansir Bloomberg, Senin, 8 Mei 2021.
Adapun, penurunan median total remunerasi dan gaji variabel anggota komite manajemen bank untuk 2019 dan 2020 masing-masing adalah 12 persen dan 17 persen.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan Gandeng Bank DBS Sumbang Alat Medis Rp 26,2 M
Pemotongan gaji mengikuti penurunan pendapatan tahunan pertama bank dalam empat tahun karena kontraksi pendapatan bunga dan peningkatan provisi untuk pinjaman yang berpotensi merugikan membatasi profitabilitas. Di sisi lain, Bill Winters, CEO Standard Chartered Plc, mengalami pemotongan gaji sebesar 29 persen, sementara gaji Jes Staley, CEO Barclays Plc berkurang sekitar sepertiga.
Sementara memuji kemampuan Gupta untuk mengatasi perlambatan ekonomi dan menumbuhkan waralaba bank di India dan Cina, DBS mengatakan pemotongan tersebut mencerminkan lingkungan operasi yang sulit, pemotongan umum di seluruh bank dan pengurangan keuntungan bank.
Total remunerasi manajemen senior DBS pada 2020 berjumlah 63,2 juta dolar Singapura, termasuk CEO, 14 persen lebih rendah dari angka 2019. Gupta mengatakan pengeluaran organik bank untuk 2021 akan dipertahankan pada level 2019 bahkan saat bank memproses volume bisnis yang lebih tinggi.
Lebih banyak bisnis juga datang ke bank melalui saluran digitalnya karena klien beralih ke perbankan online selama pandemi Covid-19. DBS melatih tenaga kerjanya untuk mengatasi perubahan yang datang dengan digitalisasi, dan telah mengidentifikasi lebih dari 7.200 karyawan untuk diberikan keterampilan di berbagai bidang termasuk data dan analitik, pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.