“Ikan dengan warna gold dan silver itu yang sekarang lagi ramai banget sebenarnya. Kemarin Alhamdulillah tembus di angka Rp6,7 juta per ekor dari jenis ikan yang warnanya seperti itu,” tutur remaja kelahiran 27 Mei 2006 ini.
Penjualannya saat ini tak hanya terbatas di Indonesia saja. Dia sudah mampu memasarkan produknya hingga ke Singapura dan rencana proses pengiriman ke Malaysia dalam waktu dekat. Namun memang diakuinya penjualan tertinggi masih ada di pasar lokal.
“Saat ini penjualan per harinya memang enggak tentu. Kadang 2-3 hari enggak ada pemasukan tapi besoknya ada yang pesan Rp 14 juta. Untuk per bulannya, Alhamdulillah di bulan lalu bisa dapat omzet di atas Rp 100 juta,” ujar bandar ikan cupang cilik ini.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bisnis tanaman monstera dan ikan cupang di tengah pandemi bisa menjadi salah satu alternatif yang menguntungkan bagi pekerja bergaji minimalis. Sebab, bisnis ini akan memberikan imbal balik dalam waktu yang cepat.
“Cupang atau tanaman monstera saat sudah berumur beberapa bulan, misalnya enam bulan, sudah kelihatan hasilnya dan bisa dijual,” ujar Ibrahim saat dihubungi pada Senin, 26 Oktober 2020.
Ibrahim mengatakan keuntungan yang didapat dari hasil penjualan bisa mencapai lebih dari 100 persen. Apalagi, ia meyakini ikan cupang dan monstera bisa lebih cepat dijual di masa-masa sekarang selagi masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah.
Kemudahan bisnis cupang dan tanaman monstera juga tampak dari sisi modal. Ibrahim mengatakan tak perlu duit yang terlampau banyak untuk memulai usaha. Pekerja bergaji minimalis, kata dia, hanya perlu menyisihkan sedikit uangnya sebagai modal awal.
BACA: Setahun Pandemi, Berikut Ragam Akrobat Pemerintah untuk Selamatkan Ekonomi Bawah
HENDARTYO HANGGI | BERBAGAI SUMBER TEMPO