Penlok II dari sta 4,2-36,6 saat ini masih dalam proses pembebasan lahan. Namun prosesnya dinilai lambat sehingga pengerjaan fisik menjadi terhambat.
Marthen membandingkan dengan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 133 kilometer yang pengerjaannya dimulai sama dengan tol Padang-Pekanbaru pada Februari 2018.
Ruas tol itu sudah beroperasi sejak 2020 sementara untuk Sumbar yang benar-benar telah selesai baru 4,2 kilometer.
Dengan pengalihan itu maka target pengerjaan seksi I tol Padang-Pekanbaru yang sebelumnya 2022, dipastikan molor.
Sebelumnya anggota Komisi V DPR RI Athari Gauthi Ardi meminta pemerintah daerah agar lebih serius dalam upaya pembebasan lahan agar pembangunan tol tidak terhalang.
Ia menilai jalan tol akan sangat besar manfaatnya bagi perekonomian masyarakat karena itu harus dikerjakan dengan serius.
BACA: Hutama Karya Akui Pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru Hadapi Tantangan Lahan