Ia mengatakan kepedulian seseorang, terutama perempuan, kepada perempuan lain bahkan--anak-anak--untuk menghadapi tantangan menjadi pemimpin adalah modal awal yang bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Cara ini dapat dilakukan dengan metode story telling.
“Sehingga menghadirkan cerita yang masuk secara langsung ke pikiran dan hati dan munculah yang namanya motivasi,” katanya. Menurut Sri Mulyani, jika satu perempuan bisa membantu memotivasi 10-15 perempuan lainnya, jumlah pemimpin wanita akan sama dengan laki-laki.
Di sisi lain, Sri Mulyani menggambarkan kondisi suatu negara yang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi di bidang ekonomi dunia. Negara itu, kata dia, akan memiliki potensi lebih besar untuk mencapai kemakmuran yang merata.
Musababnya, perempuan memiliki potensi menghasilkan US$ 26 triliun atau setara dengan 28 persen gross domestic product (GDP) dunia. “Jadi kesetaraan gender bukan hanya pantas secara moral, perempuan sama dengan laki-laki, tapi bagaimana peran perempuan dan laki-laki bisa sama,” kata Sri Mulyani.
BACA: Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup
FRANCISCA CHRISTY ROSANA