TEMPO.CO, Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) mengakui dalam membangun proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru ruas Padang-Sicincin, perusahaan kerap dihadapkan oleh kendala di lapangan, seperti pembebasan lahan. Sebelumnya,perusahaan diterpa isu yang menyatakan proyek pembangunan jalan bebas hambatan di ruas tersebut disetop.
“Pembebasan lahan di wilayah Sumatra Barat memang masih menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan hingga saat ini,” ujar Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Karena itu, bila perkembangan proyek tidak terlampau signifikan, kondisi ini bukan lantaran pembangunan jalan yang lamban. Koentjoro mengatakan situasi itu disebabkan oleh perusahaan yang hanya bisa menggarap konstruksi tol sesuai dengan lahan yang telah dibebaskan.
Jika tersedia kelebihan sumber daya, perusahaan akan melakukan refocusing ke ruas proyek jalan tol lain lahannya lebih siap. Koentjoro mengimbuhkan, dalam mengerjakan proyek pembangunan, perusahaan mengikuti arahan dan kebijakan regulator, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tol Padang-Sicincin dengan ruas sepanjang 36 kilometer merupakan bagian dari koridor pendukung (feeder) yang berada di koridor Pekanbaru hingga Padang sepanjang 254 kilometer. Koenjtoro menjelaskan berbagai skema alternatif telah dilakukan agar proyek dapat terus berjalan.