“Karena DP World sudah punya network (jaringan) dan sistem sangat baik,”
kata Luhut.
Kesepakatan itu dilanjutkan dengan kerja sama kelima, yakni World Logistic Passport (WLP) Agreement. Indonesia saat ini telah resmi menjadi anggota WLP untuk meningkatkan peluang perdagangan pasar internasional.
Sementara itu, kerja sama keenam meliputi bidang pariwisata. Luhut mengatakan UEA akan berinvestasi di sektor pariwisata di Aceh Singkil. Menurut Luhut, kerja sama ini mencakup termasuk pembangunan resor di salah satu pulau di Aceh Singkil sehingga nantinya wilayah tersebut akan terbuka untuk turis UEA.
Luhut mengatakan Pemerintah Aceh telah menandatangani Letter of Intent atau LOI dengan UEA. “Mereka ada beberapa pulau yang jadi tujuan turis di sana. Program akan segera diselesaikan,” kata dia.
Selanjutnya kerja sama ketujuh meliputi MoU antara Pindad dengan Caracal, Pertamina dengan Adnoc, dan Lulu Lease Agreement. Di sektor pertahanan, industri terkait di Indonesia akan bekerja sama dengan UEA untuk mengebangkan drone dan peralatan lainnya. Nantinya, hasil dari kerja sama industri ini akan digunakan secara bersama-sama.
Luhut tidak merinci nilai investasi dari masing-masing kerja sama Indonesia dan UEA. “Saya rasa angkanya (investasi) US$ 1-2 miliar dolar, tapi dari industri pertahanan saya kira bisa mencapai lebih jauh dari itu,” katanya.