“Keputusan pemerintah itu memberikan peluang bagi perseroan untuk memulihkan kinerja. Oleh karena itu, perseroan akan meningkatkan pekerja di kategori itu, sekaligus [genjot] penjualan,” ujar Trumpaitis di Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021.
Selain itu, peluang pemulihan kinerja melalui segmen itu pun didukung oleh pangsa pasar perseroan di segmen SKT yang hingga kuartal III 2020 masih sekitar 38,7 persen.
Trumpaitis menjelaskan bahwa pelemahan ekonomi Indonesia tercermin dari menurunnya daya beli masyarakat telah berdampak pada bisnis perseroan. “Volume penjualan kami turun, karena di secara industri pun juga turun, Jadi tahun lalu bukan tahun yang mudah bagi Indonesia dan bagi kami juga,” ujar Trumpaitis.
Adapun, HMSP belum mengeluarkan laporan keuangan untuk setahun penuh 2020. Sebagai gambaran, HM Sampoerna mencatat penjualan bersih sebanyak Rp 67,78 triliun hingga kuartal III 2020. Jumlah tersebut turun 12,55 persen dibandingkan dengan posisi September 2019. Selain itu, HMSP mencetak penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 32,25 persen menjadi Rp 6,91 triliun.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, estimasi pendapatan PT HM Sampoerna pada 2020 di posisi Rp 94,915 triliun, sedangkan laba bersih diproyeksi di posisi Rp 9,55 triliun. Estimasi itu lebih rendah dari perolehan pendapatan HMSP 2019 sebesar Rp 106,05 triliun, dan laba bersih sebesar Rp 13,72 triliun.
BISNIS
Baca juga: Ihwal Kebijakan Cukai Rokok, Ini Respons HM Sampoerna dan Gudang Garam