TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal ajakan untuk membenci produk luar negeri atau asing. Bhima menyinggung selama ini masih ada pejabat yang acap memamerkan barang-barang impor.
“Ada pejabat yang memamerkan tas branded impor, barang impor secara vulgar. Itu kan artinya pejabat sendiri sebagai brand ambasador barang impor,” ujar Bhima kepada Tempo, Jumat, 5 Maret 2021.
Bhima juga mencontohkan pejabat-pejabat yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, seperti Edhy Prabowo. Dalam pengungkapan alat bukti, KPK menyita barang-barang mewah merek asing yang dibeli Edhy di Hawaii, seperti jam tangan hingga baju.
Presiden Jokowi sebelumnya meminta masyarakat lebih menyuarakan kampanye mencintai produk dalam negeri. Namun, hal itu saja tak cukup. Jokowi menyampaikan agar masyarakat menggaungkan benci barang luar negeri.
“Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan, produk-produk dalam negeri. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri,” kata Jokowi dalam rakernas Kementerian Perdagangan, Kamis, 4 Maret.