TEMPO.CO, Jakarta -- Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan Cianjur, memperkirakan harga cabai rawit domba akan tetap bertahan tinggi di angka Rp 110 per kilogram hingga masuknya hari raya Idul Fitri atau lebaran karena tingginya pemakaian.
"Perkiraan kami harga cabai rawit domba akan tetap bertahan dan tidak akan mengalami penurunan hingga Idul Fitri menjelang karena menjelang puasa hingga lebaran menjelang tingkat pemakaian tinggi," kata Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindagin Cianjur, Nana Rukmana saat dihubungi Rabu, 3 Maret 2021.
Nana mencatat, sejak satu pekan terakhir pasokan dan stok cabai rawit domba di tingkat agen hingga pedagang mulai berangsur normal. Mamun tingkat pemesanan menjelang puasa dan lebaran mulai tinggi, sehingga harga diperkirakan akan bertahan di angka Rp 110 ribu hingga Idul Fitri.
"Menjelang puasa dan lebaran, tingkat pemesanan dan angka pemakaian cabai rawit sudah terlihat, sehingga harga akan tetap bertahan di atas, kemungkinan turun hingga harga normal masih cukup lama karena tingginya pemakaian selama puasa hingga lebaran," katanya.
Namun dia berusaha untuk mengendalikan harga cabai rawit tidak terus melambung dengan cara memastikan ketersediaan stok di tingkat petani hingga agen, agar harga tidak lagi merangkak naik terutama menjelang masuknya puasa dan menjelang lebaran.
"Dinas juga sulit mencari cara bagaimana agar harga turun, tapi biasanya harga cabai akan turun dengan sendirinya setelah tingkat pemakaian tidak lagi tinggi. Paling kita menjaga bagaimana caranya stok cabai rawit domba akan tetap ada meskipun mahal," katanya.