Namun meski memberi karpet merah bagi para investor tersebut, Bahlil menegaskan, pemerintah Indonesia tetap mengutamakan kepentingan nasional. Ia meminta agar perusahaan nasional ikut dilibatkan dalam proses investasi.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengaku tidak ingin pengalaman kelam saat pertambangan Freeport terulang. Pasalnya, saat Freeport dibangun pada tahun 1970-an, negara tidak ikut ambil bagian secara maksimal.
Bahlil lalu mencontohkan untuk rencana investasi LG di Indonesia, pemerintah mendorong agar sejumlah BUMN seperti Antam, MIND ID, Pertamina dan PLN ikut bersama-sama dalam tim di LG. Jadi mereka gabung itu. "Begitupun CATL, kita ingin semuanya dapat dan harus menggandeng pengusaha nasional di daerah dan UMKM," katanya.
Ia juga menegaskan investasi yang masuk harus memberikan dampak pemerataan ekonomi bagi daerah di mana investasi itu hadir. "Investasi yang masuk akan memberikan pertumbuhan ekonomi daerah tetapi juga pemerataan pertumbuhan dan ikut besar bersama-sama itu terwujud. Itulah esensi daripada satu investasi yang berkualitas," ujar Bahlil.
Sebelumnya santer diberitakan bahwa Tesla memastikan bakal memproduksi mobil listrik di India dan memupus harapan sejumlah pihak akan rencananya berinvestasi di Tanah Air. Terkait hal ini, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi, menyatakan pemerintah akan tetap melobi Tesla. “Dengan Tesla kan dari awal pembicaraannya untuk bidang lain,” ujar Jodi seperti dikutip, Ahad, 21 Februari 2021.
ANTARA
Baca: Luhut: Kita Tidak Pernah Bicara Pabrik Mobil dengan Tesla