Catatan positif lainnya, yakni produksi meningkat selama empat bulan berturut-turut dan perusahaan terus meningkatkan output sesuai dengan pertumbuhan permintaan baru yang berkelanjutan. Bahkan, permintaan baru meningkat tajam pada bulan Februari atau setidaknya dalam tiga bulan terakhir.
Peningkatan output dan permintaan baru yang berkelanjutan saat ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan aktivitas pembelian dan membatasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun demikian, beberapa perusahaan mencatat gangguan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Menanggapi hasil PMI Manufaktur Indonesia pada Februari, Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker mengatakan, jumlah kasus Covid-19 yang meningkat saat ini menunjukkan bahwa pandemi terus mengganggu operasional. “Namun demikian, sektor manufaktur masih relatif tangguh pada bulan Februari,” tuturnya.
Sementara itu, aktivitas pekerjaan terus bergerak mendekati stabil. “Meskipun adanya gangguan yang disebabkan oleh pandemi, optimisme perusahaan terkait perkiraan tahun depan masih tidak berkurang di tengah harapan bahwa pandemi akan segera berakhir,” ujarnya terkait PMI Manufaktur Indonesia pada Februari.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Indeks Manufaktur RI Lampaui Vietnam, Menperin: Rebound Ekonomi Kian Cepat