TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir baru-baru ini memamerkan koleksi ikan cupang di media sosial. Memelihara ikan cupang sebagai ikan hias memang tengah naik daun di masa pandemi Covid-19, bisnis ikan yang dulu lazim dipelihara untuk diadu itu pun diklaim menjanjikan.
Erick Thohir menceritakan salah satu office boy di kantornya, Ahmad, yang bisa mendapat tambahan penghasilan dari ikan cupang. “Sebagai sesama pecinta ikan hias, saya senang sekali melihat warna warni ikan cupang menghias ruangan kantor kami,” tulis pemilik akun @erickthohir itu, pada Sabtu, 27 Februari 2021.
Ada juga nama Elang Shiddiq Khairu Kamil, Pemilik Elbetta Cupang, omzet yang di dapat bocah 14 tahun ini dari menjalankan bisnis sejak September 2019 itu hingga mencapai ratusan juta.
Selain Elang, ada juga mantan guru honorer Mulyadi yang mampu meraup untung hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan hasil dari berjualan ikan cupang di Padang, Sumatra Barat. Tidak hanya pasar lokal, minat terhadap ikan cupang pun merebak hingga ke luar negeri.
Mulyadi telah menguasai pasar ekspor ke sejumlah negara, yakni Jepang, Singapura, Malaysia, dan Cina. Namun yang paling dominan ekspor ikan cupang dari Sumatera Barat yaitu Jepang.
Setiap bulan, Mulyadi bisa mengirim 400 ekor ikan cupang untuk satu kali pengiriman ke Jepang. Dengan harga ikan Rp 200 ribu per ekor. Kadang kala, ia bisa dua kali pengiriman ke Jepang.
Indonesia diketahui memiliki 57 jenis ikan cupang alam, 10 di antaranya menjadi incaran para pehobi di seluruh dunia. Salah satunya Betta channoides, dijuluki cupang snakehead lantaran kepalanya mirip ikan gabus, spesies cupang alam endemik di perairan hutan-hutan Samarinda, Kalimantan Timur, itu dihargai Rp350.000 per pasang jantan-betina.