Memiliki hunian tentu sangat berguna ketimbang tinggal di rumah sewa dalam waktu yang lama. Sebab, aset berupa hunian bisa dijadikan warisan yang berharga untuk istri dan anak Anda kelak. Dengan memenuhi kebutuhan pokok ini terlebih dulu, hidup Anda bisa lebih nyaman di masa yang akan datang.
3. Perhitungkan Besar Tanggungan Cicilan Utang
Potongan harga mobil yang cukup besar memang cukup menggiurkan, tapi ada baiknya Anda menghitung ulang pada akhirnya berapa besaran cicilan utang yang harus dibayarkan secara rutin per bulan?
Misalnya saat ini cicilan kartu kredit Anda setara dengan 20 persen dari pemasukan. Dengan memutuskan mengkredit mobil, cicilan utang per bulan yang dibebankan bisa bertambah 25 persen.
Dengan begitu, total cicilan utang Anda per bulan bisa melonjak menjadi 45 persen, dan bisa jadi sangat memberatkan. Sebab, cicilan utang yang dinilai cukup ideal adalah maksimal 35 persen dari pemasukan bulanan.
Makin besar cicilan yang harus dibayarkan itu bisa jadi membuat Anda kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun melakukan investasi. Terlebih bila Anda bekerja atau berbisnis di industri yang terdampak pandemi.
Jika begitu, lebih baik menunda pembelian aset mahal terlebih dulu untuk sementara waktu. Tinjaulah kesediaan dana darurat dan proteksi Anda terlebih dulu sebelum Anda memutuskan untuk membeli mobil baru.
4. Cek Kesehatan Keuangan
Kesehatan keuangan tidak hanya diukur dari jumlah utang tertunggak, cicilan, dana darurat, dan asuransi. Lebih dari itu, kesehatan keuangan juga memperhatikan soal kepemilikan jumlah aset investasi yang ideal.
Adapun pembelian mobil, baik dalam bentuk tunai atau kredit dengan memanfaatkan insentif PPnBM ini tentu akan menyebabkan berkurangnya aset lancar dalam jumlah besar di tabungan. Berkurangnya aset lancar bisa menyebabkan masalah baru dalam keuangan Anda.
BISNIS
Baca: Relaksasi PPnBM Mobil, Muhammad Lutfi: Industri Otomotif Harus Diselamatkan