Selanjutnya, pemugaran Gedung Batari untuk Museum Batik Soloraya, serta pembuatan stasiun kecil di Bonorejo untuk KRL. Yang bikin tercengang adalah hoaks bahwa yang menangani semua proyek itu adalah Japan Corporation Agency.
Hoaks lainnya tentang program kerja Gibran adalah pengurangan jumlah kendaraan bermotor di Solo, peningkatan transportasi dengan slogan ramah lingkungan. Kemudian, sepeda kayuh akan disemarakkan tanpa plombir, Jl Slamet Riyadi bebas polusi, asap rokok, dan sampah.
Tak sampai di situ saja, hoaks program kerja Gibran juga menyebut ihwal penggunaan trotoar jalan hanya untuk pejalan kaki dan penyandang disabilitas.
Lalu, Keraton mutlak untuk cagar budaya dan pusat pendidikan budi pekerti atau muatan lokal, Loji Gandrung untuk public relation. Juga Solo harus bebas dari miras, judi, pelacuran, maksiat lainnya dan intoleransi. Selain itu, ada program sinergitas hubungan lintas agama, budaya, dengan merujuk tradisi setempat seperti dulu kala.
Kendati sudah mendapat klarifikasi dari Gibran Rakabuming bahwa kabar yang beredar tidak benar, Imelda tidak akan mengambil langkah hukum. Sukarelawan Kagege memilih proaktif memberikan klarifikasi dan penjelasan kepada masyarakat bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. “Program Mas Gibran saat ini sudah tepat, mempercepat program vaksinasi. Kasihan masyarakat kita,” katanya.
BISNIS
Baca juga: Gibran Rakabuming Tinjau Proyek PLTSa Usai Dilantik Jadi Wali Kota