TEMPO.CO, Jakarta- Kementerian Perindustrian menyebut Indonesia dan Jepang sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang pengembangan sektor industri. Kerja sama ini terangkum dalam program New Manufacturing Industry Development Center atau New MIDEC.
"Program itu berisikan kerangka proyek kerja sama yang meliputi enam sektor strategis," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional. Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto dalam keterangan tertulis pada Minggu, 28 Februari 2021.
Keenam proyek tersebut yaitu industri otomotif, elektronik, kimia, tekstil, makanan dan minuman, serta logam. Selanjutnya, ada tujuh sektor yang akan digarap dalam keseluruhan proyek ini yaitu metal working, mold and dies, welding, energy conservation, SME development, export promotion, dan policy reforms.
Baca Juga: Jepang Gunakan Drone dalam Simulasi Jika Terjadi Bencana
Tapi dari keenam proyek yang akan digarap, Kemenperin mengusulkan sektor otomotif untuk menjadi sektor pertama (quick win program). "Melalui dua pilot project, yaitu SME Development dan Mold & Dies,” kata Eko.
Saat ini, kata Eko, pihaknya telah menyampaikan dokumen Technical Arrangement (TA) Concept for Automotive Sector, Terms of Reference (TOR) SME Development for Automotive Industry, dan TOR Mold and Dies kepada pihak kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang. “Pada prinsipnya, Jepang menerima konsep proposal dari Kemenperin,” kata Eko.
Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji berharap peningkatan kerja sama dengan Indonesia-Jepang dapat mewujudkan banyak hal positif. “Contohnya pandemi Covid-19 saat ini, tantangan kita bersama untuk saling berbagi kearifan,” tuturnya.