TEMPO.CO, Jakarta - India berhasil keluar dari kondisi resesi ekonomi setelah berhasil mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal IV 2020.
Berdasarkan kantor statistik nasional setempat, sepanjang Oktober hingga Desember 2020, Prodik Domestik Bruto India tumbuh 0,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kondisi tersebut berbalik ketimbang kontraksi sebesar 7,3 persen pada kuartal III 2020 dan 24,4 persen pada kuartal II 2020.
Seiring dengan pemulihan itu, pada kuartal IV 2020 investasi tercatat mengalami pertumbuhan pertamanya sejak Desember 2019. Komponen tersebut tumbuh pada 2,6 persen dibandingkan dengan penurunan 6,8 persen pada kuartal sebelumnya, sementara kelemahan dalam permintaan konsumen mereda.
Baca Juga: Cerita Arcandra Tahar Soal 2 Alasan Tesla Pilih India Dibanding Israel
Belanja konsumen yang selama ini menjadi pendorong utama ekonomi tercatat masih terkontraksi 2,4 persen secara tahun ke tahun pada Oktober-Desember 2020. Angka itu membaik jika dibandingkan dengan penurunan 11,3 persen pada kuartal sebelumnya.
Kementerian Keuangan India menyatakan kondisi di sana telah kembali ke masa pra-pandemi Covid-19 dengan tingkat pertumbuhan positif. Pemulihan ekonomi itu disebut mencerminkan pemulihan berbentuk V yang berkelanjutan.
"Pemulihan signifikan di bidang manufaktur dan konstruksi berjalan dengan baik untuk dukungan yang diharapkan sektor-sektor ini berikan pada pertumbuhan pada 2021 atau 2022," dinukil dari pernyataan Kemenkeu India.
Dengan pemulihan ekonomi itu, sejumlah ekonom juga telah menaikkan perkiraan mereka untuk tahun fiskal saat ini dan 2021-2022. Mereka mengharapkan adanya kenaikan dalam pengeluaran pemerintah, permintaan konsumen dan dimulainya kembali sebagian besar kegiatan ekonomi yang dibatasi oleh pandemi COVID-19.
Adapun Perdana Menteri India Narendra Modi telah meluncurkan rencana mengenai vaksinasi besar-besaran, serta menyiapkan banyak insentif pajak untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor manufaktur.
CAESAR AKBAR | REUTERS