TEMPO.CO, Jakarta - Dalam survei tahunan Microsoft bertajuk Digital Civility Index (DCI) disebut warganet asal Indonesia menduduki nomor buncit atau paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Adapun warganet Singapura berada di peringkat pertama dalam survei yang dirilis belum lama ini.
Sementara warganet Malaysia dan Thailand masing-masing menduduki posisi kedua dan ketiga dalam survei tersebut. Survei itu dilakukan selama April hingga Mei 2020 yang melibatkan 16.000 responden dari kalangan muda maupun tua.
Mengutip Mashable, Jumat, 26 Februari 2021, survei itu menunjukkan semakin rendah skor berarti paparan risiko online semakin rendah. Dengan begitu, tingkat kesopanan netizen di negara itu semakin tinggi.
Paparan risiko online yang dimaksud adalah hoaks, ujaran kebencian, penipuan, atau diskriminasi yang dialami di dunia maya. Menurut survei Microsoft, yang membuat skor Indonesia semakin terpuruk ternyata justru kalangan dewasa.
Adapun skor untuk netizen berusia remaja tidak berubah dibandingkan dengan tahun lalu. Berdasarkan beberapa komponen yang diukur Microsoft itu, ancaman terbesar netizen Indonesia adalah hoaks dan penipuan yang naik 13 poin, ujaran kebencian naik 5 pon.
Empat dari 10 responden menilai kesopanan lebih baik selama pandemi. Namun hampir 5 dari 10 orang mengaku terlibat dalam bullying dan 19 persen responden mengaku sebagai target. Di luar itu semua, kabar positifnya adalah tingkat diskriminasi turun 2 poin.
Sementara itu di Singapura negara dengan tingkat kesopanan netizen tertinggi di Asia Tenggara, peningkatan DCI sebagian besar dipimpin oleh remaja. Hal itu mengakibatkan penurunan yang signifikan yang disebabkan oleh interaksi online negatif, sebesar 6 poin.