TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia anjlok pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), 27 Februari 2021. Penurunan harga komoditas tersebut terimbas oleh penguatan dolar AS dan perkiraan kenaikan pasokan minyak mentah sebagai respons terhadap kenaikan harga di atas level pra-pandemi.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April mendatang ditutup US$ 2,03 atau 3,2 persen lebih rendah menjadi US$ 61,5 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April turun 75 sen atau 1,1 persen, menjadi US$ 66,13 per barel di London ICE Futures Exchange. Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei yang lebih aktif diperdagangkan turun US$ 1,69 menjadi US$ 64,42 per barel.
Penguatan kurs dolar AS terjadi saat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertahan di dekat level tertinggi satu tahun. Hal tersebut yang kemudian membuat minyak yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Namun untuk minggu ini, Brent melonjak 4,8 persen dan WTI terangkat 3,8 persen, dan keduanya melambung sekitar 20 persen pada bulan ini akibat gangguan pasokan di Amerika Serikat. Selain itu, ada optimisme atas pemulihan permintaan ketika program vaksinasi Covid-19 mulai diluncurkan di banyak negara.
Dolar AS menguat secara luas terhadap rival utamanya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, melonjak 0,82 persen menjadi 90,8690 pada akhir perdagangan Jumat kemarin. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.