“Kemarin baru dibahas Sputnik juga akan masuk. Kalau Sputnik ikut memasok ada potensi volume bertambah 35 juta, jadi kurang lebih akan ada 55 juta vaksin. Vaksin ini bisa menyasar 27 juta orang dan seperti target awal bisa menyasar 25 juta orang,” ujarnya.
Proses importasi sendiri akan dilakukan oleh PT Bio Farma dan PT Kimia Farma Tbk. sebagaimana telah ditugaskan oleh pemerintah. Rosan mengatakan terdapat peluang bertambahnya perusahaan pengimpor seiring dengan perkembangan program vaksin mandiri.
Sampai saat ini setidaknya ada 9 perusahaan swasta yang terlibat dalam proses distribusi dan logistik di dalam negeri. Dengan rencana kedatangan vaksin pada Maret, Rosan berharap proses vaksinasi gotong royong dapat dimulai pada April seperti rencana awal.
Tetapi, pihak penyelenggara masih menanti izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Harapan kami izin penggunaan segera keluar dan fatwa halal dari MUI segera terbit sehingga April vaksinasi bisa dimulai. Sinopharm sendiri sudah dipakai di banyak negara-negara berpenduduk Islam di Timur Tengah,” kata Rosan.
Pemerintah secara resmi memberi izin pelaksanaan vaksin secara mandiri dengan melibatkan pihak swasta dalam skema Vaksin Gotong Royong. Penerima vaksin pun tidak akan dibebankan biaya sebagaimana tertuang dalam regulasi. Selain itu, jenis vaksin Covid-19 yang diberikan melalui vaksin gotong royong pun harus berbeda dengan jenis vaksin Covid-19 yang digunakan untuk program vaksinasi yang murni pendanaannya dari pemerintah.
BISNIS
Baca juga: Budi Gunadi Resmi Teken Aturan Vaksin Gotong Royong, Apa Poin Penting Isinya?