TEMPO.CO, Jakarta - Investasi mata uang kritpo (cryptocurrency) seperti Bitcoin tengah naik daun. Bahkan pada 22 Februari, harga Bitcoin sempat kembali memecahkan rekor tertinggi mencapai Rp 816 juta, atau melonjak 100 persen sepanjang tahun ini.
Tempo merangkum sejumlah pihak dan institusi yang sudah mulai terlibat atau memberikan pandangan dalam penggunaan Bitcoin yang diciptakan pada tahun 2008 ini. Berikut di antaranya:
1. Pemilik Dealer AS
Beberapa pemilik dealer mobil di Georgia, Amerika Serikat, diketahui sudah menerima bitcoin sebagai mata uang untuk menjual kendaraan sejak empat tahun lalu. Salah satunya yaitu pemilik bernama Christopher Basha.
Dia mulai menerima pembayaran bitcoin pada 2015, tetapi tidak ada pelanggan yang tertarik. “Saya hampir melupakannya,” katanya seperti dikutip Antara, Rabu, 10 Februari 2021.
Pada 2017, harga Bitcoin melonjak. Satu pelanggan, kata Basha, kemudian menggunakan mata uang kripto untuk membeli empat unit Kia dengan total lebih dari US$ 150 ribu. Praktik yang sama juga dilakukan beberapa dealer mobil di Amerika.
2. WhastApp, Facebook
Lalu pada 2019, platform blockchain Republik Zulu mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan bot khusus untuk pengguna WhatsApp. Tujuannya agar para pengguna WhatsApp bisa mengirim dan menerima mata uang seperti Bitcoin (BTC) dan Litecoin (LTC).
Di sisi lain, Facebook pun juga masih bersiap untuk meluncurkan mata uang kripto mereka sendiri, yaitu Libra. Ini adalah rencana peluncuran kedua karena adanya kekhawatiran sejumlah pihak di dunia bahwa mata uang kripto Facebook ini dapat mengganggu stabilitas keuangan global.