TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan dibutuhkan 7,5 juta dosis vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi gotong-royong atau mandiri.
"Kadin kemarin baru rapat dengan saya, sudah ada 6.644 perusahaan mendaftar. Kurang lebih kebutuhan vaksin hampir 7,5 juta," kata Erick dalam paparan di CNBC Economic Outlook, Kamis, 25 Februari 2021.
Dia mengatakan pemerintah terus berupaya menangani pandemi Covid-19 agar pada akhirnya pemulihan ekonomi bisa berjalan. Oleh karena itu, program vaksin sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelumnya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, vaksinasi diberikan secara gratis bagi masyarakat, termasuk vaksin mandiri. Erick Thohir yakin vaksin mandiri atau gotong royong bisa turut membantu percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah.
"Vaksin gotong royong gratis, tapi ini merupakan bagaimana swasta dilibatkan yakni swasta membeli dari pemerintah atau BUMN, vaksin diberikan gratis ke para pekerja masing-masing perusahaan swasta," ujar Erick.
Adapun pemerintah terus menggenjot program vaksinasi Covid-19 dengan target 182 juta penduduk atau 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Harapannya, dengan begitu kekebalan kelompok atau herd immunity bisa segera tercapai.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap jumlah vaksinasi per hari bisa terus ditingkatkan. Dengan demikian, vaksinasi untuk 182 juta penduduk diharapkan rampung sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yaitu pada akhir Desember 2021.
"Target vaksinasi sekarang sekitar 150 ribu terus dinaikkan dan diharapkan bisa 900 ribu sampai 1 juta per harinya," ujar Airlangga dalam konferensi video, Rabu, 24 Februari 2021.
Baca: Airlangga Targetkan Vaksinasi Covid-19 Naik jadi 1 Juta Penduduk per Hari