Adapun potensi hujan tersebut dikeluarkan setelah BMKG mendeteksi adanya potensi bibit siklon di selatan Nusa Tenggara yang bisa menjadi bibit siklon tropis. Berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer pada pukul 13.00 tadi, potensi bibit siklon telah berkembang menjadi benar-benar bibit siklon tropis dengan inisial 98S.
Bibit siklon tropis 98S saat ini terpantau di Samudra Hindia mulai bergerak mencapai selatan Jawa Timur dengan posisi 13 derajat lintang selatan dan 116 derajat bujur timur atau sekitar 625 km dari lepas pantai Jawa Timur.
Berdasarkan pantauan citra satelit cuaca 6 jam terakhir menunjukan bahwa bibit siklon berdampak pada aktivitas pertubuhan awan hujan. Selain itu terlihat adanya peningkatan kecepatan angin signifikan pada sistem untuk menjadi siklon tropis.
BMKG, kata Dwi, khawatir bibit ini berkembang 24 jam ke depan dengan probabilitas menengah - tinggi berkembang menjadi siklon tropis yang bergerak ke arah barat. "Dalam kondisi bibit siklon tropis saat ini dengan kecepatan pusaran 40 km per jam,” ucapnya.
Selain itu, BMKG mencatat kecepatan pergerakan ke arah barat daya mencapai 20 km per jam. Dalam waktu 24 jam, probabilitas menengah hingga tinggi ini akan berkembang menjadi siklon tropis yang kecepatannya mencapai 80 km per jam.
BISNIS
Baca: Banjir di Semarang Diduga Akibat Hujan Ekstrem Siklus 50 Tahunan, Apa Kata BMKG?