Di samping itu, Seto berujar pemerintah masih berfokus kepada investasi dari perusahaan Elon Musk lainnya, yaitu Tesla. Pemerintah telah menerima proposal dari perusahaan otomotif asal Amerika Serikat tersebut, yang fokusnya pada investasi sistem penyimpanan listrik berukuran besar dan baterai lithium beserta kendaraan listrik.
"Kami sekarang fokusnya masih di ESS dan baterai dan Ev-nya. Starlink dan SpaceX kami masih menunggu dari Elon, timnya yang dedicated untuk itu. Rencananya untuk SpaceX memang kami akan tawarkan di biak. Tapi kami masih fokus pada dua ini," ujar Seto dalam konferensi video, Jumat, 5 Februari 2021.
Adapun starlink, kata Seto, adalah salah satu bisnis Elon Musk lainnya, yaitu berupa satelit berorbit rendah. Fungsi dari perangkat ini mirip seperti BTS pada jaringan seluler, namun posisinya terbang.
Adapun Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk melihat Indonesia sebagai lokasi fasilitas landasan peluncuran roket SpaceX. Terkait rencana investasi ini, Elon Musk pun berencana mengirimkan timnya ke Indonesia, namun hingga kini masih tertunda lantaran adanya pembatasan kedatangan warga negara asing selama pandemi Covid-19.
Baca: Soal Investasi Tesla, BKPM: Masih Nego, Enggak Ada yang Hengkang