Meski begitu, hal tersebut tak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Adapun Bursa menyampaikan informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 8 Februari 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Sebagai gambaran, pada perdagangan kemarin, Selasa, 23 Februari 2021, saham ARTO turun 500 poin atau 4,59 persen di level Rp 10.400 per saham pada pukul 09.35 WIB. Bahkan, harganya sempat menyentuh level auto reject bawah (ARB) yakni di level Rp 10.150 kendati kemudian berusaha bangkit lagi.
Harga saham ARTO kemarin ditutup melemah setelah terus menguat sepanjang 8 hari sebelumnya. Padahal per 1 Februari 2021, harga saham ARTO masih di kisaran Rp 7.000 dan terus menguat hingga sempat mencapai level tertinggi di kisaran Rp 10.900 per saham dalam perdagangan pada Senin lalu, 22 Februari 2021.
Adapun saham Bank Jago sepanjang hari ini ditransaksikan di rentang Rp 9.450-10.550. Kapitalisasi pasar ARTO kini mencapai Rp 114,26 triliun. Sebelumnya, pada perdagangan hari kemarin, Selasa, 23 Februari 2021, IHSG ditutup menguat sebesar 17 poin atau sebesar 0,28 persen menjadi 6,272.
Baca: IHSG Menguat 0,38 Persen, Saham Bank Jago dan Alfamart Melesat