Selain itu, ia menyangkal kabar yang menyebutkan bahwa vaksin mandiri tidak mendahulukan kelompok masyarakat prioritas seperti lansia dan petugas pelayan publik.
Dia menegaskan bahwa program Vaksin Gotong Royong melakukan pengadaan vaksin sendiri tanpa mengganggu stok vaksin yang digunakan pemerintah untuk program vaksinasi Covid-19 secara nasional.
"Saya katakan bahwa lansia dan tenaga publik tidak terganggu soal ini, semua sesuai jadwal, dan tidak mengambil jatah vaksin yang gratis itu," kata Arya.
Ia menyebutkan bahwa program Vaksin Gotong Royong untuk membantu pemerintah dalam percepatan program vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok.
Dia menganalogikan program vaksin mandiri sama halnya dengan bantuan yang diberikan oleh perusahaan swasta maupun organisasi lainnya saat suatu daerah terjadi bencana, seperti gempa bumi atau banjir.
"Satu hal prinsip gotong royong ini dari para pengusaha untuk ikut terlibat dalam penanggulangan COVID-19. Sama seperti bencana gempa bumi, banjir, tentu semua tidak hanya pemerintah turun tangan, pasti ada juga dari perusahaan swasta, relawan, semua memberikan kontribusi sesuai kemampuannya. Sama dengan vaksinasi ini, teman-teman pengusaha mengusulkan ikut membantu, namanya membantu tentu sukarela dengan cara melakukan vaksinasi terhadap karyawannya," kata Arya soal Vaksin Gotong Royong.
ANTARA
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Vaksin Gotong Royong Bisa Jangkau hingga 30 Juta Pekerja