TEMPO.CO, Jakarta - Cuitan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang membagikan tautan berita dari salah satu media nasional tentang utang luar negeri Indonesia yang mencapai Rp. 5.803 triliun menuai kritikan dari pengikutnya di Twitter.
Cuitan tersebut diunggah pada Selasa, 16 Februari 2021 dan telah mendapatkan 11.3 ribu suka, dan telah di-retweet sebanyak lebih dari dua ribu kali.
Baca Juga:
Tautan berita itu memuat soal meningkatnya jumlah utang luar negeri Indonesia mulai awal periode pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini.
Laman berita tersebut juga mengangkat kembali soal janji kampanye Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2014, yaitu tidak akan menambah beban utang negara dari luar negeri.
Kritikan itu dilayangkan netizen lantaran mereka menilai berita yang dibagikan Susi Pudjiastuti tersebut bersifat provokatif. Cuitan tanpa kutipan ini juga dinilai kontroversi karena bisa menyebabkan kesalahpahaman.
Bahkan ada beberapa cuitan yang memojokkan Susi Pudjiastuti dan menuduh Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 ini tengah mencari sensasi, “Kenapa ibu jadi seperti ini? Cari sensasi? Cari temen? Atau cari cara utk menghilangkan sakit hati?” tulis salah satu pengikut akun @susipdujiastuti itu.
Padahal menurut Susi Pudjiastuti, artikel yang dibagikannya itu memuat hal positif, untuk memberikan gambaran komprehensif atas pengelolaan hutang. Namun dirinya menyayangkan kebiasaan warganet Indonesia yang hanya membaca judul tanpa membuka tautan berita yang ia bagikan tersebut.
“Saya pikir lebih banyak follower saya yang membaca sampai dengan selesai dan tidak langsung menytigma oposan (orang oposisi),” tulisnya, membalas salah satu reply tweet-nya.
Bukan sekali, Susi Pudjiastuti di beberapa reply-nya dalam cuitan tersebut ia menekankan pengikutnya untuk membaca terlebih dahulu sebelum berkomentar agar tidak salah paham.
Bahkan perempuan kelahiran Pangandaran ini sampai menulis kata baca berkali-kali, “Baca baca baca baca ulang baca sampai mengerti baru Anda memaki!” tulis Susi Pudjiastuti.
Bahkan mantan Menteri yang terkenal karena berani menenggelamkan kapal asing ilegal ini juga membalas dalam bahasa sunda, “Diaos heula .. dibaca ulah judulna wungkul .. eta judul oge aya tanda tanyana !!! Baca baca baca baca .. !! (Baca dulu... baca jangan hanya judul... judul itu juga ada tanda tanya! Baca baca baca baca!)”
Namun meski sudah ditekankan untuk membaca sebelum berkomentar, masih saja ada yang menanggapi tentang rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.
“Ibu ini kenapa? Ibu tau tidak minat baca orang Indo itu sangat rendah? Jangan alasan “kan ada tanda tanya”, hey minat baca aja rendah gimana pula mau teliti soal tanda baca. Apalagi judulnya clickbait. Ibu kan bisa kasih caption intinya gimana,” komentar akun @anastasyaCLR.
Kurangnya minta baca masyarakat Indonesia memang bukanlah hal yang mengejutkan, dikutip dari kominfo.go.id, Indonesia mempunyai prestasi membanggakan yang disematkan oleh UNESCO, yakni runner-up dari bawah soal literasi tingkat dunia. Bagaimana tidak, dari 1.000 masyarakat Indonesia hanya satu yang rajin membaca atau 0.001% dari total jumlah penduduknya.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca Juga: Seloroh Susi Pudjiastuti soal Bakal Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024