TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyadari konsumsi dan impor bahan bakar minyak BBM bisa meningkat akibat penerapan pajak penjualan barang mewah atau PPnBM untuk kendaraan sebesar 0 persen. Tapi dalam situasi saat ini, ia menyebut industri otomotif harus lebih dulu diselamatkan.
"Seperti kalau kita lagi sakit nih, selametin yang mana dulu? Jantungnya dulu atau keseleonya kita obatin duluan?" kata Lutfi dalam wawancara bersama Tempo pada Kamis petang, 18 Februari 2021.
Dalam kondisi tersebut, kata Lutfi, harus ada pilihan. Sehingga, pemerintah menyelamatkan industri otomotif terlebih dahulu yang jadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional. "Jadi saat ini jantungnya dulu yang mesti kami selametin," kata dia.
Sebelumnya pada 11 Februari 2021, pemerintah telah memberikan insentif PPnBM untuk menggenjot industri otomotif di Tanah Air. Potongan pajak diberikan untuk mobil 1.500 cc ke bawah dalam tiga skema yaitu 100 persen (Maret-Mei 2021), 50 persen (Juni-Agustus 2021), dan 25 persen (September-November 2021).
Industri otomotif pun jadi salah satu prioritas karena memiliki multiplier effect yang tinggi. Sebab, jaringan rantai pasok untuk sebuah mobil saja berasal dari berlapis-lapis industri turunan.