TEMPO.CO, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN meminta pelanggan di area Jakarta mencatat kWh meter listrik secara mandiri di tengah situasi banjir. General Manager PLN UD Jakarta Raya Doddy Pangaribuan mengatakan pencatatan oleh petugas PLN kini masih terhambat banjir.
“Karena petugas kami tidak bisa melakukan pembacaan ke rumah-rumah pelanggan, kami mohon para pelangggan dapat melakukan pembacaan mandiri melalui aplikasi PLN Mobile,” ujar Doddy dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Melalui aplikasi PLN Mobile, Doddy mengatakan pelanggan cukup mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulannya dengan fitur SwaCAM. Kemudian, pada tanggal 1 di bulan berikutnya, tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan akan keluar.
Fitur SwaCAM diyakini membuat proses penagihan listrik semakin transparan. Sebab, pelanggan secara mandiri akan memberikan laporan terhadap pemakaian listriknya.
Hujan yang mengguyur Jakarta sepanjang Jumat petang hingga Sabtu, 19-20 Februarim membuat sejumlah titik banjir. PLN telah menerjunkan 6.170 personel yang akan bersiaga melakukan pemantauan kelistrikan dan pengamanan di daerah terdampak banjir, baik di Ibu Kota maupun Jawa Barat.