- Sulit terjadi di Indonesia
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah berpendapat kasus salah transfer yang dilakukan Citibank di Amerika Serikat akan sulit terjadi di Indonesia. Ia mengatakan perbankan Indonesia mengharuskan adanya kecocokan data seperti jumlah dan identitas rekening penerima sebelum transfer dilakukan.
“Kalau pun terjadi, kesalahan transfer kemungkinan besar pengirim yang salah, bukan pihak bank. Kecuali kalau kesalahan Itu disengaja oleh pengirim,” ujar Piter.
- Kasus salah transfer dianggap aneh
Piter memandang kasus salah transfer oleh Citibank di Amerika ganjil. Sebab, prosedur transfer oleh perbankan setempat tergolong sederhana dan sulit terjadi kesalahan. Di samping itu, tujuan penerima transfer atau kepemilikan rekeningnya pun jelas. Keanehan lain, tutur Piter, muncul dari indikasi jumlah dana transfer yang sangat besar. Piter menilai problem ini bukan berasal dari sistem, melainkan aspek sumber daya manusia. Bila kasus serupa terjadi di Indonesia, bank memiliki otoritas untuk menarik dana. “Untuk di Indonesia, saya kira bisa dengan mudah ditarik,” katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | REUTERS | BISNIS
Baca Juga: Kasus Citibank Salah Transfer Rp 7 T, Ekonom: di Indonesia Sulit Terjadi