TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I bakal mendatangkan keuntungan saat sudah beroperasi. Menurut dia, economic, social, hingga financial rate of return (RoR) dari proyek ini akan jauh lebih besar dari nilai investasi yang sudah dikeluarkan.
"Pasti, saya sangat yakin," kata Sri Mulyani dalam dalam acara penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) SPAM Jatiluhur I di Jakarta, Jumat, 19 Februari 2021.
Terlebih, kata dia, kalau pembangunan dan pengelolaan proyek ini bisa dilakukan secara disiplin. Seperti tidak terjadi cost overrun, korupsi, hingga kontruksinya dikerjakan tepat waktu.
SPAM Jatiluhur I ini adalah salah satu proyek strategis nasional. Pembangunan akhirnya dilakukan setelah mandek dalam beberapa tahun terakhir. "Ini proyek KPBU pertama untuk SPAM regional yang menjadi kewenangan pusat," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Heri Purwanto.
Selanjutnya, proyek ini dibangun oleh konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar). Ketiga perusahaan ini kemudian membentuk kontraktor pelaksana yaitu PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur.
Sehingga, proses konstruksi proyek bisa dimulai Agustus 2021 dan ditargetkan beroperasi Februari 2024. Nantinya, produksi SPAM tersebut mencapai 4.750 liter per detik. Ini akan melayani kebutuhan air minum untuk sempat wilayah dengan rincian Jakarta 4000 liter per detik, Kabupaten Karawang 350 liter, Kota Bekasi 300 liter, dan Kabupaten Bekasi 100 liter.