"Hal ini merupakan kesempatan langka bagi saya sebagai warga negara Indonesia untuk dapat terjun langsung memberikan kontribusi sekaligus membangun negeri melalui berbagai inisiatif LPI ke depannya," ujar Ridha.
Ia mengatakan keputusan tersebut bukanlah keputusan yang mudah, tetapi ia sangat berterima kasih atas dukungan pemegang saham pengendali, Bangkok Bank. "Serta menyampaikan apresiasi yang setingginya atas semangat dan kontribusi seluruh keluarga besar Bank Permata selama empat tahun terakhir ini hingga Bank Permata dapat meraih kemajuan seperti saat ini.”
Ridha sebelumnya diangkat sebagai Direktur Utama Bank Permata berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 13 Desember 2016. Selama kurun empat tahun Bank Permata di bawah kepemimpinannya, ia dinilai telah berhasil memperbaiki kinerja, memperkuat tata kelola dan operasi bisnis Bank serta mengukir perjalanannya sebagai Bank dengan digital banking terdepan.
Pada akhir triwulan III 2020 Bank Permata mampu melalui masa pandemi di 2020 dengan kinerja yang solid dengan mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp 2,6 triliun, tumbuh 20,4 persen year-on-year (yoy).
Pencapaian tersebut juga dilanjutkan dengan suksesnya proses integrasi antara Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia (BBI) dan Bank Permata di akhir Desember 2020 lalu. Di masa kepemimpinan Ridha Wirakusumah juga, Bank Permata resmi menjadi bank BUKU IV setelah mendapatkan konfirmasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 20 Januari 2021.
Baca: Soal Investor SWF, Sri Mulyani: Kita Tak Pinjam Uang, Tapi Sama-sama Investasi