TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pelayanan GeNose diperluas di 44 kota dalam waktu kurang dari satu bulan. GeNose adalah alat tes kesehatan pemindai atau screening Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada.
“Saya harap dalam kurun waktu seminggu ini, pelayanan GeNose sudah ada di 20 kota lainnya dan bertambah lagi ke 44 kota lainnya dalam waktu kurang dari satu bulan,” kata Budi Karya saat meninjau Stasiun Bandung, Jumat, 19 Februari 2021.
Layanan tes kesehatan dengan GeNose telah tersedia di delapan stasiun jarak jauh. Mendatang, Budi Karya menekankan akan semakin banyak stasiun kereta yang menyediakan layanan tersebut.
Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Marketplace Erick Thohir; Lontong Sayur Rp 12 Ribu Sandiaga
Penggunaan GeNose sebagai alternatif tes kesehatan di stasiun kereta api ditetapkan sejak 15 Februari 2021. Pada tahap pertama, GeNose tersedia di Jakarta dan Yogyakarta. Kemudian pada tahap kedua, layanan ini diperluas di lima kota, yaitu Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Solo.
Berbeda dengan metode usap atau swab PCR, pengambilan sampel GeNose berasal embusan napas. Menurut situs resmi UGM, GeNose bisa mendeteksi Covid-19 lebih cepat dengan lama waktu pendeteksian sekitar 80 detik. Tarifnya pun lebih murah ketimbang tes lain, yaitu Rp 20 ribu satu kali tes dengan akurasi lebih dari 90 persen. GeNose telah memperoleh izin penggunaan dari Kementerian Kesehatan.
Budi Karya pun mengapresiasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang sudah melakukan sejumlah perbaikan pelayanan dengan menyediakan bilik penyekatan bagi para calon penumpang yang melakukan tes GeNose. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi protokol jaga jarak.