Dia meyakini melalui lisensi ini akan terbangun kolaborasi antara KGBio dengan banyak partner global yang akan membawa KGBio ke level berikutnya, untuk menjadi perusahaan bioteknologi terkemuka di Asia Tenggara.
CEO Genexine Dr. Sung mengatakan kesepakatan lisensi ini telah membuktikan produk GX-I7 memiliki value yang sangat tinggi. Dia menyebut pihaknya akan terus berkolaborasi dengan partner global untuk membuktikan kualitas obat tersebut.
Selain uji klinik GX-I7 yang dilakukan sebagai obat imuno-onkologi, KGBio juga sedang melakukan uji klinik fase-2 untuk obat Covid-19 di Indonesia dengan harapan dapat mengurangi resiko pasien Covid-19 ke kondisi yang lebih parah.
Sebelumnya KGBio telah mendapat persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM).GX-I7 adalah satu-satunya long-acting interleukin-7 dalam pengembangan di dunia yang dapat meningkatkan jumlah limfosit absolut.
Peningkatan jumlah limfosit oleh GX-I7 inilah yang dapat mencegah perburukan kondisi pasien Covid-19 mild atau asymptomatic terutama pada populasi rentan seperti orang tua dengan mengaktivasi T-cells dan sistem imun pada tahap awal infeksi Covid-19.
Kalbe Farma berencana melakukan kombinasi uji klinik GX-I7 dengan anti-PD1 HLX10 untuk meningkatkan dan memperluas value dari keseluruhan pipeline.
BACA: Kalbe Farma Bidik Kapasitas Pengujian Tes PCR 2.000 Per Hari