TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meminta perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit seiring dengan langkah bank sentral yang telah memangkas suku bunga acuannya.
Perry menilai transmisi suku bunga perbankan masih berjalan lambat kendati Bank Indonesia sudah terus menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR). Yang terbaru hari ini, bank sentral memangkas suku bunga acuan menjadi 3,5 persen, atau rekor terendah sepanjang masa.
Sepanjang tahun 2020, kata Perry, suku bunga kredit perbankan baru turun 83 basis poin (bps) menjadi 9,7 persen. Padahal, pada tahun yang sama, BI7DRRR sudah turun sebesar 125 bps menjadi 3,75 persen dan pada awal tahun ini kembali dipangkas sebesar 25 bps.
Lebih jauh, Perry menjelaskan lambannya penurunan ini karena perbankan massih mematok suku bunga dasar kredit (SBDK) yang tinggi. "SBDK perbankan yang selama 2020 baru turun 75 bps menjadi 10,11 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis, 18 Februari 2021.
Walhasil, kata Perry, selisih antara suku bunga terhadap BI7DRR maupun suku bunga deposito mencapai 6,36 persen dan 5,84 persen.