TEMPO.CO, Jakarta - Terus melonjaknya nilai mata uang digital Bitcoin belakangan ini tak ayal menarik banyak pihak yang kemudian mempertimbangkannya sebagai salah satu aset investasi di tengah pandemi Covid-19.
Bitcoin tercatat telah kembali menembus rekor baru dengan melewati US$ 52.000 atau sekitar Rp 730 juta (asumsi kurs Rp 14.037 per dolar AS) dalam perdagangan di New York, Rabu, 18 Februari 2021. Nilai aset Bitcoin telah melejit setelah Elon Musk membeli uang digital ini senilai US$ 1,5 miliar melalui Tesla Inc.
Namun sebelum mencoba berinvestasi Bitcoin, ada baiknya Anda memperhatikan 7 hal penting terkait mata uang digital yang masih cukup asing di Tanah Air. Sama halnya dengan jenis investasi yang lain, mengenal aset yang akan diinvestasi juga akan membuat Anda bisa mengurangi risiko yang tidak diinginkan.
Berikut 7 hal yang perlu Anda ketahui lebih jauh tentang Bitcoin:
2. Harga Fluktuatif
Harga Bitcoin dapat naik atau turun secara tidak terduga dalam waktu singkat karena usianya yang masih muda. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk menyimpan tabungan dengan Bitcoin di saat krisis. Pendek kata, Bitcoin tetap harus dilihat sebagai aset berisiko tinggi.
3. Tidak Dapat Mengubah Pembayaran
Transaksi Bitcoin tidak dapat dibatalkan namun dapat dikembalikan oleh orang yang menerima dana. Artinya, Anda harus berhati-hati dalam berbisnis dengan orang dan organisasi yang Anda kenal dan percaya. Selain itu, pastikan mitra Anda memiliki reputasi mapan sebelum bertransaksi dengan Bitcoin.