Negara yang lebih miskin, kata Sri Mulyani, menanggung dampak yang lebih besar akibat perubahan iklim. "Ini fakta, dan sudah ada buktinya," kata dia.
Ketiga yaitu perkembangan teknologi. Berbagai isu di atas sebenarnya coba diselesaikan dengan pengembangan teknologi. Tapi sebagai pembuat kebijakan, Sri Mulyani telah melihat isu ini juga menimbulkan tantangan baru bagi pertumbuhan yang inklusif.
Sebab, perkembangan teknologi juga akan melahirkan kesenjangan baru. Sebagian kelompok bisa mengakses teknologi dengan mudah. "Sehingga menjadi lebih produktif dan memperoleh manfaat dibandingkan mereka yang tidak punya akses dan tertinggal," kata Sri Mulyani.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Alokasi Dana Penanganan Covid Tahun Ini Rp 173,3 T