Wahyu menyebut kelemahan kripto hanya pada legitimasi oleh negara. Namun, itu tidak menjadikannya sebagai aset yang ilegal. Apalagi kini perdagangannya juga mulai difasilitasi dan punya koridor yang jelas.
Dia menyebut Bitcoin sebagai aset yang menjanjikan dengan tren jangka panjang yang positif alias bullish. Seperti disebut sebelumnya, dia juga meyakini harga Bitcoin akan terus merangkak naik di masa depan. Bahkan, dia menyebut tanpa sentimen Tesla pun Bitcoin memang dalam tren bullish dan bisa menembus US$100.000.
Akan tetapi, dia menekankan bahwa kripto merupakan aset yang sangat berisiko yang mana pergerakannya sangat dinamis, jauh lebih volatile dari aset lain yang mana harga aset digital ini bisa berubah drastis dalam hitungan jam.
“Misal 1 November 2020 lalu, dari US$38.000-an ke US$31.000-an. Anjlok sekitar US$7.000. Artinya nilainya sangat besar. Emas atau XAUUSD saja yg bergerak sekitar rerata 50-100 poin harian itu pun sudah cukup berbahaya atau sangat berisiko,” ujarnya mencontohkan.
Bagi investor yang tertarik masuk ke Bitcoin, kata Wahyu, harus memiliki pola dan target investasi yang jelas, apakah jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.