TEMPO.CO, Jakarta - Transaksi melalui agen real estate global diharapkan tumbuh dari US$960,12 miliar pada 2020 menjadi US$1.008,95 miliar pada 2021 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,1 persen.
Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh perusahaan mengatur ulang operasi mereka dan pulih dari dampak Covid-19, yang sebelumnya mengarah pada tindakan terbatas yang menerapkan jarak sosial, kerja jarak jauh, dan penutupan aktivitas komersial yang mengakibatkan tantangan operasional bisnis properti.
“Pasar diharapkan mencapai US$1351,1 miliar pada 2025 dengan CAGR 8 persen,” demikian laporan Real Estate Agency and Brokerage Global Market Report 2021: Covid-19 Impact and Recovery to 2030 dari Report Linker, perusahaan teknologi yang membuat analis data industri untuk pengambilan keputusan bisnis.
Asia Pasifik adalah kawasan terbesar bagi broker real estat global, yang menguasai 53 persen pasar pada 2020.
Amerika Utara adalah wilayah terbesar kedua yang menyumbang 23 persen dari agen real estat global dan pasar pialang. Afrika adalah kawasan terkecil di pasar agen real estat dan pasar broker properti global.
Perusahaan real estate berinvestasi dalam aplikasi kecerdasan buatan untuk melakukan berbagai fungsi seperti pencarian properti, manajemen dan desain gedung.