INFO BISNIS - Bekerja sebagai pemasar tentu tidak mudah, apalagi jika pekerjaannya harus dilakukan di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) sekaligus menjadi ujung tombak penyaluran program program pemerintah. Ini diakui dan dirasakan oleh salah satu pemasar mikro atau biasa disebut mantri Bank Rakyat Indonesia (BRI) bernama Ester Indah Putri.
Indah merupakan mantri perempuan pertama yang bertugas di Pulau Rupat, salah satu pulau terluar di Indonesia di Provinsi Riau dan terletak di Selat Malaka. Perempuan berusia 28 tahun ini sudah menjadi mantri akhir 2019 lalu, setelah sebelumnya menjabat sebagai frontliner di salah satu kantor BRI.
Baca Juga:
Indah telah mencicipi asam garam selama hampir 18 bulan menjadi mantri di Pulau Rupat. Namun dia tetap senang dan melakukan tugasnya dengan sepenuh hati. Salah satu motivasi dan penjaga semangat Indah selama bertugas adalah kebahagiaan masyarakat dan nasabah. Dia senang jika kehadirannya dapat membantu masyarakat menambah pendapatan, terlebih di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19.
“Pernah saya di masa Corona ini, saat harga-harga sudah turun, penghasilan anjlok, dapat nasabah mengajukan pinjaman Rp 40 juta. Karena saya percaya dan melihat agunan nasabah ini memadai, saya berikan pinjaman. Besoknya, saya ke rumahnya melihat nasabah tersebut langsung membuka warung dan beli perlengkapan usaha barunya. Saya langsung membatin, ternyata saya dapat membukakan rejeki untuk masyarakat dengan memberi pinjaman ke nasabah. Senang sekali,” ujarnya.
Keramahan masyarakat di Pulau Rupat juga membuat Indah bersemangat melakukan tugasnya sehari-hari sebagai mantri. Bermodalkan satu sepeda motor, Indah setiap hari berkeliling Pulau Rupat untuk mencari calon nasabah dan pelaku UMKM yang membutuhkan layanan keuangan, serta menyalurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama pandemi.
Baca Juga:
Dalam sehari, Indah memasang target pribadi untuk bisa menemui minimal enam calon nasabah. Selain itu, dia masih harus menjaga hubungan dengan nasabah-nasabah lama. Semua tugasnya itu dia lakukan dengan berkeliling menggunakan sepeda motor.
Awalnya, Indah mengaku takut dan was-was berkeliling di Pulau Rupat. Dia sempat merasa khawatir karena lokasi bekerjanya saat ini berbeda jauh dengan kampung halamannya. Banyak lokasi yang jarang penduduknya di Pulau Rupat. Selain itu, infrastruktur jalan di sana juga masih banyak yang belum layak. Tapi, semangat membantu UMKM perlahan mengikis ketakutannya. Indah pun menjalani pekerjaannya dengan militansi yang tinggi.
“Sukanya di sini nasabahnya rata-rata ramah, gampang akrab. Dukanya, kami kan kalau setiap minggu pulang ke Dumai, berangkat Jumat sore, kembali lagi Minggu malam naik kapal RoRo. Ini dukanya, apalagi musim hujan, di sini jalan belum aspal semua. Lumayan pegal punggung jadinya karena di motor terus selama 1,5 jam dari pelabuhan ke lokasi kos, namun saya merasa sangat bersyukur, di masa pandemi ini saya masih bekerja di BRI dan hak saya sebagai pekerja tidak dikurangi sedikit pun,” kata Indah.
Indah merasa bertanggung jawab memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat di Pulau Rupat karena layanan keuangan dan pinjaman modal dari BRI dapat meningkatkan kesejahteraan dan menggerakkan perekonomian, utamanya di daerah-daerah terluar Indonesia.
Keberadaan Indah dan puluhan ribu mantri BRI di seluruh pelosok Indonesia begitu penting bagi perekonomian Indonesia. Tanpa kehadiran mereka, akan ada banyak masyarakat dan pelaku UMKM yang kesulitan mengakses layanan keuangan formal.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan mantri merupakan tulang punggung BRI dalam memberikan layanan keuangan di segmen mikro. Karena itu, apresiasi dan perhatian tak pernah luput diberikan oleh BRI kepada para mantri.
“Bagi BRI, tak ada prestasi yang bisa kami raih tanpa kehadiran mantri. Merekalah sosok terdepan yang turut menjaga berputarnya roda perekonomian UMKM. Karena itu, setiap masukan dan kebutuhan mantri pasti kami dengar dan perhatikan,” ujarnya.(*)