“Tahun lalu merupakan periode yang berat dimana kami harus mengkaji organisasi dan bisnis perusahaan. Kami harus membuat sejumlah pilihan sulit,” katanya.
Ferry mengatakan Traveloka berencana untuk meningkatkan kualitas produk travel-now-pay-later nya untuk menarik lebih banyak konsumen. Ia juga mengatakan, bisnis perjalanan perusahaan kini sudah kembali mendulang keuntungan seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan.
Sebelumnya, BEI tengah menyiapkan sejumlah penyesuaian regulasi untuk mengakomodasi kehadiran perusahaan teknologi raksasa alias unicorn di lantai bursa.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi secara intensif dengan beberapa perusahaan unicorn di Indonesia mengenai peluang pendanaan melalui Pasar Modal Indonesia.
Dia menjelaskan, BEI sudah melakukan kajian hukum dan berdiskusi dengan otoritas dan stakeholder terkait potensi penerapan Dual Class Shares dengan skema Multiple Voting Shares di Indonesia.
Sebagai catatan, penerapan Dual Class Shares lazim dipilih oleh perusahaan teknologi di bursa global yang mana ketika perusahaan tersebut melakukan IPO, ada beberapa jenis saham yang diterbitkan, misalnya saham Seri A dan saham seri B.