TEMPO.CO, Bandung -Bio Farma menggandeng Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara dan bank swasta nasional untuk mencari pembiayaan pembelian vaksin Covid-19.
“Adapun jenis pendanaan yang diperlukan adalah fasilitas pembiayaan modal kerja revolving dalam valuta US Dollars (USD) dan sub limit fasilitas Trade Financing dengan skema clean basis,” kata Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto, dikutip dari rilis yang diterima Tempo, Selasa, 16 Februari 2021.
Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin di Indonesia berencana melakukan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan nasional vaksin Covid-19. Tahap awal pengadaan vaksin diperoleh dari Sinovac lewat penandatanganan MOU antara keduanya pada 20 Agustus 2021. Sinovac menjadi salah satu penyedia bulk dan vaksin Covid-19 tahap awal.
Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Bio Farma
Selanjutnya Bio Farma juga menjajaki pengadaan vaksi dari produsen lainnya. “Saat ini, jumlah produsen vaksin Covid-19 di dunia sangat terbatas, sedangkan permintaan vaksin Covid-19, melebihi persediaannya, oleh karenanya, kita memerlukan supply vaksin dari berbagai sumber. Indonesia sendiri, untuk pengadaan vaksin Covid-19, diberikan kepada Bio Farma,” kata Bambang.
Penunjukan Bio Farma tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020, dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Dalam Permenkes disebutkan produsen lainnya yakni AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech, Sinovac Life Sciences Co., Ltd, serta Novavax dengan distribusi vaksin dilaksanakan oleh Holding BUMN Farmasi yakni Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma.