Arief mengemukakan pada setiap mobile diagnostic perseroan memfasilitasi RT PCR dengan ekstraksi asam nukleat dan fasilitas pressure negative. Saat ini, Indofarma pun mampu memproduksi 10 unit per bulan.
"Sejauh ini mobile diagnostic banyak diminati Pemerintah Daerah, Kabupaten, RSUD, dan RS swasta juga sudah ada yang berminat," katanya.
Sisi lain, untuk produksi masker dan APD Arief mengakui saat ini memang terjadi kelebihan pasokan di pasar. Pasalnya, permintaan yang meningkat juga dibarengi dengan pasokan yang terus bertambah lebih tinggi.
Indofarma, lanjut Arief, saat ini memiliki kapasitas produksi masker sebesar 800.000 hingga 1,5 juta per bulan. Sementara untuk APD diproduksi dengan menggandeng UKM sesuai permintaan yang masuk.
"Untuk APD dan masker Indofarma belum sampai ekspor. Ekspor masih kebanyakan produk farma dan herbal seperti Biovision ke sejumlah negara seperti Afganistan dan Pakistan," ujarnya.
BACA: Saham Kimia Farma dan Indofarma Melejit Menjelang Vaksin Covid-19 Tahap IV Tiba