Sementara itu, di segmen kredit non perumahan, BTN menggelontorkan kredit senilai Rp 25,32 triliun. Kinerja penyaluran tersebut ditopang oleh kredit korporasi dan kredit konsumer yang naik masing-masing sebesar 77,81 persen dan 4,55 persen menjadi Rp 11,94 triliun dan Rp 5,11 triliun per 31 Desember 2020.
Dengan begitu, kredit BTN tercatat mencapai Rp 260,11 triliun atau naik 1,68 persen yoy pada kuartal IV/2020 dari Rp 255,82 triliun di kuartal IV/2019.
BTN juga mencatat rasio kredit macet atau NPL net sebesar 2,06 persen. Angka ini turun 90 basis point dari 2,96 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BBTN menguat dengan cost of fund (CoF) yang membaik. DPK bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 23,84 persen yoy dari Rp 225,4 triliun pada kuartal IV/2019 menjadi Rp 279,13 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan DPK BTN didominasi oleh kenaikan giro sebesar 38,24 persen menjadi Rp 72,04 triliun per kuartal IV tahun 2020. Sementara loan to deposit ratio (LDR) BBTN pun terus turun ke level 93,19 persen pada kuartal IV tahun 2020 bila dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar 113,5 persen.
BISNIS
Baca: Strategi BTN Tingkatkan Laba 50 Persen Menjadi Rp 2,8 T pada 2021