TEMPO.CO, Jakarta - Bitcoin kembali mencetak rekor baru dan kini hampir mencapai US$ 48.663 atau sekitar Rp 676,75 juta. Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu naik 8,1 persen pada akhir pekan lalu dan membuat penguatan Bitcoin telah melampaui 60 persen sejak awal tahun 2021.
Kenaikan harga Bitcoin dalam beberapa perdagangan terakhir seiring dengan semakin banyak perusahaan keuangan menyatakan minatnya terhadap salah satu mata uang digital tersebut.
Data Bloomberg mencatat level harga Bitocin US$ 48.663 itu sebagai posisi tertinggi Bitcoin sepanjang sejarah. Angka ini melampaui lonjakan harga setelah produsen mobil listrik, Tesla Inc. mengumumkan akan memegang Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar dalam neraca keuangannya.
Melejitnya harga Bitcoin itu mendorong Indeks Kripto Galaxy Bloomberg juga mencetak rekor dan ditutup naik 3,21 persen ke posisi 2.083,58 pada perdagangan Jumat pekan lalu, 12 Februari 2021.
Penguatan Bitcoin di akhir pekan kedua Februari 2021 itu terjadi setelah lembaga keuangan seperti Mastercard dan Bank of New York Mellon Corp (BNY Mellon) mengungkapkan ketertarikannya terhadap aset kripto itu.
Mastercard diketahui bermitra dengan penyedia kartu kripto seperti Wirex dan BitPay untuk menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Namun, dalam prosesnya tetap mengharuskan mata uang digital diubah menjadi fiat sebelum memproses pembayaran untuk transaksi di jaringannya.