TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau Antam, Arif Baharudin pada pekan lalu menjual 1.390.000 lembar saham ANTM miliknya atau setara dengan 0,0058 persen dari total saham perseroan. Dengan harga Rp 2.580 per lembar ketika itu, Arif mengantongi Rp 3,96 miliar dari total penjualan saham tersebut.
Setelah transaksi itu, Arif tercatat tak lagi memiliki saham di perusahaan tambang mineral pelat merah tersebut. “Tanggal transaksi pada 10 Februari 2021 dengan tujuan trading,” ujar Arif seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 12 Februari 2021.
Dalam surat bernomor 118/DK/SRT/II/2021 yang ditujukan ke Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu, disebutkan Arif menjual sahamnya yang berstatus kepemilikan langsung.
Beberapa hari sebelumnya, Arif melaporkan telah melakukan pembelian saham ANTM sebanyak 400.000 saham dengan harga Rp 2.500. Saat itu, total transaksinya mencapai Rp 1 miliar.
Saham ANTM pada hari ini berada di level Rp 2.900, atau naik 1,05 persen dibanding Kamis pekan lalu ketika penutupan perdagangan sebelum libur Imlek. Pada akhir pekan lalu itu saham ANTM terkoreksi 2,05 persen.
Dalam beberapa bulan terakhir saham ANTM hampir selalu masuk daftar 10 saham dengan nilai transaksi terbesar. Data BEI mencatat, per Ahad, 14 Februari 2021, total nilai transaksi saham perusahaan tambang pelat merah itu mencapai Rp 10,95 triliun sepanjang pekan kedua Februari 2021.
Dengan begitu, transaksi saham Antam terpaut jauh dengan penghuni posisi kedua, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI dengan Rp 3,96 triliun maupun PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BRIS dengan Rp 2,69 triliun.
BISNIS
Baca: Saham Antam Masuk MSCI Indonesia Index, Ace Hardware Keluar