TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan pemberian subsidi bagi kereta api bandara akan sulit dilakukan mengingat anggaran tahun ini yang banyak dibutuhkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Tahun anggaran yang akan datang kemungkinan bisa asal sudah ada kajiannya," katanya kepada Bisnis.com, Minggu, 14 Februari 2021.
Menurut Djoko, bila KA Bandara disubsidi, maka ada kemungkinan kereta akan berhenti di setiap stasiun layaknya KA Perkotaan yang beroperasional menuju bandara.
Namun dia meminta, bila pemerintah memberikan bantuan subsidi bagi KA Bandara, harga tiketnya jangan disamakan dengan bus bandara yang tidak dapat subsidi. Tarifnya, harus lebih tinggi karena kalau tidak, dikhawatirkan pengguna bus beralih ke kereta bandara.
Djoko tidak menampik pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap penurunan jumlah penumpang dari semua bisnis angkutan umum termasuk KA Bandara. Namun, jika keadaan normal atau di luar pandemi, sebenarnya KA Bandara masih punya pangsa sendiri.
Sebelumnya PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berharap pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dapat memberikan bantuan berupa subsidi tarif untuk Kereta Api Bandara demi kemudahan para pelanggan.