Salah satu yang mempengaruhi pergerakan kurs dolar AS adalah data klaim pengangguran mingguan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Kamis sebelumnya. Hal tersebut menambah kekhawatiran reli dolar sebelumnya telah memperkirakan rebound ekonomi yang terlalu cepat.
Dolar AS terpantau menguat 0,2 persen terhadap yen sebesar 104,97 yen. Greenback turun 0,4 persen pada minggu ini, kemerosotan paling tajam sejak pertengahan Desember.
Ada perbedaan pandangan di antara para pedagang sepanjang tahun ini tentang bagaimana paket stimulus fiskal yang direncanakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebesar 1,9 triliun dolar AS akan memengaruhi dolar.
Sementara Euro tergelincir 0,1 persen menjadi 1,2116 per dolar AS, tetapi pada minggu ini, mata uang tunggal Eropa naik 0,5 persen. Pound Inggris naik 0,2 persen terhadap dolar menjadi US$ 1,3848, meskipun data menunjukkan ekonomi Inggris mengalami rekor penurunan pada 2020, meskipun tumbuh pada kuartal terakhir.
Bitcoin sebelumnya membukukan keuntungan sekitar 20 persen dalam sejak diborong oleh perusahaan besar seperti Tesla milik Elon Musk senilai US$ 1,5 miliar. Mata uang kripto paling populer di dunia itu mencapai rekor tertinggi dalam waktu semalam setelah grup perbankan AS, Bank of New York Mellon mengatakan telah membentuk unit untuk membantu nasabah memegang, mentransfer, dan mengeluarkan aset digital.
BISNIS
Baca: Bitcoin Diperkirakan Bakal Tembus Rekor Tertinggi Rp 1,4 Miliar, Ini Sebabnya