“Atas dukungan dari Kementerian PUPR, mobil pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung - Cisadane sudah datang di Bandara Halim Perdanakusuma pada 7 Februari. Kemudian, pada 8 Februari, mobil pompa sudah digunakan untuk mendukung Bandara Halim Perdanakusuma bebas banjir,” katanya.
Di samping penambahan dan peningkatan kapasitas infrastruktur sistem drainase, Bandara Halim Perdanakusuma menerapkan prosedur baru untuk mengantisipasi banjir seperti pengecekan khusus dilakukan di seluruh area ketika hujan turun lebih dari 1 jam, lalu frekuensi pembersihan sampah di area kolam penampung dan saluran drainase ditingkatkan, serta koordinasi berkelanjutan dengan tim Kementerian PUPR dan Lanud Halim Perdanakusuma terkait sistem drainase.
Bandara Halim Perdanakusuma memiliki total luas area sekitar 165 hektare, dengan luas terminal penumpang pesawat 21.108 meter persegi, luas apron 152.100 meter persegi, luas area kargo 1.685 meter persegi, dan runway berdimensi 3.000 x 45 meter. Jumlah pergerakan penumpang di bandara ini sempat menyentuh 6 juta orang per tahun.
Bandara ini dikenal dengan multiple airport yang melayani berbagai jenis penerbangan, yakni penerbangan reguler berjadwal, penerbangan charter, penerbangan VIP/VVIP, penerbangan militer, penerbangan medivac (medis), penerbangan kargo, penerbangan private, dan penerbangan untuk latihan.
Bandara Halim Perdanakusuma juga turut mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta, khususnya terkait dengan protokol kesehatan seperti menerapkan jaga jarak, mewajibkan penggunaan masker, dan memastikan penumpang pesawat memenuhi persyaratan perjalan dengan pesawat semisal harus memiliki tes Covid-19 yang masih berlaku.
Pada 1 Januari 2020, landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma terendam banjir. Akibatnya, landasan pacu sempat ditutup sementara.
BISNIS
Baca juga: Sempat Terendam Banjir, Bandara Halim Sudah Beroperasi Normal