“Kontraknya menyatakan kami harus bayar, but I can't do this. Mereka sempat menyatakan memberi diskon dari total yang harus kami bayar. Oke, saya melihat tak cukup diskonnya. Saya minta diskon lebih, ternyata berubah, malah turun diskonnya,” tutur dia.
Adapun Garuda telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada pihak NAC pada Januari terkait dengan keputusan final untuk menyetop operasi seluruh pesawat yang disewa dari perusahaan lessor tersebut.
Seandainya NAC menyetujui terminasi atau penghentian kontrak dini, manajemen dapat menghemat biaya operasi hingga US$ 220 juta. Penghematan dihitung sampai akhir masa kontrak.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementeriannya akan mengevaluasi pengadaan-pengadaan pesawat yang tidak efektif. Selain negosiasi dengan NAC, ia memastikan Garuda sedang melakukan pembicaraan dengan lessor lain, seperti Export Development Canada atau EDC.
“Kami akan melakukan mapping apa saja efisiensi yang bisa dilakukan dengan pasti. Salah satunya mengenai leasing. Kami pelajari kesalahannya di mana,” ujar Erick, Rabu, 10 Februari 2021, ketika menjelaskan rencananya mengevaluasi pengadaan seluruh pesawat Garuda.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS
Baca: Garuda Setop Sepihak Pakai Bombardier, Erick Thohir: Kita Enggak Mau Dilecehkan